Senin, 18 Agustus 2014

Estimasi pengukuran Antropometri dengan Rumus

Sebagai ahli gizi yang bakal menangani pasien, kita ditantang untuk dapat mengetahui status gizinya sebagai bahan assessment kita. Pengukuran status gizi tak akan lepas dari pengukuran antropomentri. Kendala yang sering kita jumpai adalah kendala kondisi fisik. tidak semua pasien dapat berdiri, mereka hanya dapat duduk, atau bahkan hanya dapat terlentang di bed. untuk itu kita perlu mencari strategi yang tepat agar tercapai tujuan assessment kita salah satunya dengan estimasi menggunakan rumus. berikut ini beberapa rumus-rumus pengukuran antropometri yang semoga dapat membantu memperlancar proses asuhan gizi teman-teman semua.
 

Rumus-Rumus Antropometri
1. Rumus Tinggi Badan dari Tinggi Lutut
a.      Rumus Cumlea
·         Laki Laki
TB=64,19-(0,04xU)+(2,02+TL)
·         Perempuan
TB=84,88-(0,24xU)+(1,83xTL)
Ket:
§  TB adalah Tinggi Badan dalam cm
§  U adalah usia dalam tahun
§  TL adalah tinggi lutut dalam cm

b.      Rumus lain (Makara, 2006)
·         Laki Laki
TB=(1,647xTL)+80,8
·         Perempuan
TB=(1,807xTL)+66,75
Ket:
§  TB adalah Tinggi Badan dalam cm
§  TL adalah tinggi lutut dalam cm
§  Sumber: Makara. Jur Kesehatan. 2006. 10:1; 7-16

Rumus BMI dari LILA
·         Laki Laki
BMI=1,01xLILA-4,7
·         Perempuan
BMI=1,10xLILA-6,7
Ket:
§  BMI adalah Body Mass Index dalam cm
§  LILA adalah Lingkar Lengan Atas dalam cm

Sebagai catatan, estimasi-estimasi ini hanya dapat dilakukan apabila kondisi pasien memang tidak memungkinkan. pengukuran antropometri dengan posisi dan aturan basic tetap harus diutamakan. selain itu penentuan estimasi ini juga membutuhkan pengukuran antropometri yang sebenarnya pada komponen yang diperlukan dalam perhitungan (seperti LILA dan Tinggi Lutut) dan diperlukan keterampilan pula dalam melakukannya. hoho, ini lah sisi nyeni jadi ahli gizi.

Semoga bermanfaat
Selamat nyeni